Minggu, 27 Mei 2012

Fadhilah Bulan Rajab


            Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an surat at-Taubah ayat 36 yang berbunyi:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَ اْلأَرْضَ مِنْهَا اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.
Maksud dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah dalam ayat di atas adalah: Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Mengapa bulan Ramadhan tidak termasuk? Karena tidak lain bulan Ramadhan merupakan sayyidus syuhur, bulan yang paling utama di antara bulan-bulan yang lain termasuk empat bulan yang dimuliakan oleh Allah tersebut.
Mengenai keutamaan bulan Rajab ini, seluruh ulama sepakat bahwa dalam bulan ini terjadi peristiwa isra’ dan mi’raj Rasulullah saw. Sementara mengenai keutamaan berpuasa pada bulan ini di kalangan ulama’ berbeda pendapat. Ada sebagian riwayat atau hadits Nabi yang menjelaskan tentang keutamaan bulan Rajab ini yang biasanya terdapat pada bab فضائل العمل  . sementara menurut Ahli Hadits menyatakan bahwa hadits-hadits tersebut termasuk hadits yang terputus, dalam arti riwayatnya tidak sampai pada Rasulullah. Diantara sebagian riwayat tersebut adalah:
1.  Ada riwayat yang menyatakan bahwa barang siapa berpuasa satu hari di bulan Rajab itu pahalnya seperti berpuasa sunnah selama 20 tahun.
2.    Ruwayat lain menyatakan barang siapa berbuasa satu hari di bulan Rajab, maka di Akhirat dia akan mendapatkan telaga Rajab yang airnya lebih putih dari pada air susu.
Lalu bagaimana dengan kita? Hadits mana yang harus kita percayai? Ada hadits lain yang shohih tentang puasa sunah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
اَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ صَوْمُ الْمُحَرَّمِ
Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa muharram
Maksud dari ‘Muharram’ di atas menurut ulama’ ada dua pengertian, Muharram yang pertama berarti pada bulan Muharram dalam kalender hijriyah. Sedangkan pendapat yang kedua mengatakan bahwa yang dimaksud muharram dalam hadits di atas adalah bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah, yaitu; Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Kalau yang dipakai adalah pendapat yang kedua, maka kita berpuasa di bulan Rajab berarti termasuk puasa yang paling utama.
Rasulullah saw juga pernah berpesan kepada Abu Hurairah, “jangan engkau tinggalkan puasa tiga hari dalam satu bulan”. Ulama’ mengatakan bahwa puasa tiga hari dalam hadits di atas bisa pada awal bulan, bisa pada tengah bulan (puasa ayyamul bid), juga bisa pada akhir bulan. Puasa yang dimaksud Nabi tersebut juga bisa dilakukan dengan puasa hari senin (merupakan kelahiran Rasulullah) dan Kamis (hari dilaporkannya amal perbuatan manusia). Selain itu juga bisa berpuasa seperti puasanya Nabi Daud AS.
Mengenai keutamaan di bulan Rajab ini, kita sebagai seorang muslim harus berusaha sekuat tenaga untuk memperbanyak amal ibadah di bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah ini. Salah satunya dengan melaksanakan puasa di bulan Rajab. Bisa puasa senin dan kamis, puasa Daud, maupun puasa ayyamul bid. Karena menurut ulama’ salafus shalih, do’anya orang yang ahli berpuasa tidak akan ditolak oleh Allah, dalam arti pasti diijabahi oleh Allah. Semoga kita semua termasuk hamba Allah yang selalu mendapat rahmat-Nya, Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar